Langsung ke konten utama

Unsur Senyawa Dan Campuran


Pengertian Unsur

Unsur adalah zat tunggal atau zat murni yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana melalui reaksi kimia. Beberapa ilmuwan kimia telah menemukan lebih dari 100 macam unsur yang ada di bumi.

 

Jenis-Jenis Unsur

Berdasarkan sistem periodiknya, unsur dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu unsur logam, semilogam, dan nonlogam.

a. Unsur Logam

Unsur logam memiliki beberapa sifat khusus, yaitu berwujud padat, berwarna putih mengkilap/keperakan/abu-abu/kuning, penghantar listrik yang baik, mempunyai titik didih atau titik leleh yang tinggi, serta dapat dibentuk menjadi lempengan atau lembaran.

Contoh unsur logam antara lain aluminium (Al), barium (Ba), besi (Fe), emas (Au), kalium (K), kalsium (Ca), perak (Ag), kromium (Cr), magnesium (Mg), mangan (Mn), natrium (Na), dan nikel (Ni).

b. Unsur Semilogam

Unsur semilogam disebut juga dengan istilah metaloid karena dapat bersifat layaknya unsur logam maupun nonlogam. Umumnya, unsur ini bersifat semikonduktor.

Jadi, saat suhu rendah, unsur ini tidak dapat menghantarkan listrik dengan baik (isolator), sedangkan saat suhu tinggi, unsur ini dapat menghantarkan listrik dengan baik (konduktor). Unsur semilogam berwujud padat, namun teksturnya lebih rapuh dibandingkan unsur logam serta berwarna abu-abu mengkilap atau keperakan.

Contoh unsur semilogam, di antaranya boron (B), silikon (Si), germanium (Ge), arsen (As), antimon (Sb), tellurium (Te), dan polonium (Po).

c. Unsur Nonlogam

Unsur nonlogam memiliki beberapa sifat khusus, yaitu berwujud padat, cair, dan gas pada suhu ruangan. Umumnya, berwarna tidak mengkilap, bukan penghantar listrik dan panas yang baik, mempunyai titik didih atau titik leleh yang rendah, serta tidak dapat dibentuk, direntangkan, atau ditarik.

Contoh unsur nonlogam berbentuk padat di antaranya belerang (S), fosforus (P), karbon (C), silikon (Si), dan iodin (I). Sementara itu, unsur nonlogam berbentuk gas antara lain fluorin (F), helium (He), hidrogen (H), klorin (Cl), nitrogen (N), oksigen (O), dan neon (Ne). Bromin (Br) merupakan unsur nonlogam berbentuk cair.


Pengertian Senyawa

Gabungan dua unsur atau lebih melalui reaksi kimia disebut dengan senyawa. Oleh karena itu, dapat diartikan senyawa adalah suatu zat tunggal yang dapat diuraikan menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana melalui reaksi kimiaContoh senyawa yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah air.

Air merupakan gabungan dari unsur hidrogen (H) dan oksigen (O) dengan rumus kimianya, yaitu H2O. Nah, melalui reaksi kimia, air dapat diuraikan kembali menjadi hidrogen dan oksigen. Meskipun pada tekanan atmosfer, hidrogen dan oksigen sama-sama berwujud gas, tapi, saat mereka bersatu dan saling mengikat, wujudnya dapat berubah menjadi cair. Magic, bukan?

unsur, senyawa, campuran

Senyawa air (sumber: shutterstock.com)

 

Jenis-Jenis Senyawa

Berdasarkan asal pembentukkannya, senyawa digolongkan menjadi dua jenis, yaitu senyawa organik dan senyawa anorganik.

a. Senyawa Organik

Senyawa organik berasal dari makhluk hidup atau dari proses fotosintesis. Senyawa ini terdiri dari unsur karbon (C) sebagai rangkaian utamanya.

Sifat senyawa organik tidak mudah larut dalam air, namun akan larut jika dicampur dengan pelarut yang sifatnya organik juga. Selain itu, akibat unsur pembentuknya yang berupa karbon (C), senyawa organik cenderung akan mudah terbakar.

Contoh senyawa organik antara lain gula (C12H22O11), alkohol (C2H5OH), dan urea (CO(NH2)2).

b. Senyawa Anorganik

Sementara itu, senyawa anorganik berasal dari sumber daya mineral yang terdapat di bumi. Senyawa ini memiliki titik didih atau titik leleh yang relatif tinggi dibandingkan dengan senyawa organik. Senyawa anorganik memiliki sifat mudah larut dalam air dan cenderung tidak mudah terbakar.

Contoh senyawa anorganik, yaitu air (H2O), garam (NaCl), karbon dioksida (CO2), dan masih banyak lagi.

Nah, sampai di sini kamu sudah tahu kan bedanya unsur dengan senyawa? Selain kedua istilah yang sudah dijelaskan, ada satu lagi istilah kimia yang akan kita bahas berikutnya, yaitu campuran. Apa sih campuran itu? Yuk, kita ketahui jawabannya berikut ini.

 

Pengertian Campuran

Misalkan, kamu akan mencampurkan dua zat berbeda, yaitu air dan garam, sehingga hasilnya menjadi air garam. Nah, air garam yang kamu dapatkan ini dinamakan dengan campuran. Dengan kata lain, campuran adalah suatu zat yang terbuat dari gabungan dua atau lebih zat yang berbeda tanpa melalui reaksi kimia.

Gabungan zat-zat ini bisa berupa senyawa dengan senyawa, unsur dengan unsur, atau senyawa dengan unsur. Namun, zat tersebut tidak dapat bersatu secara kimiawi karena masih mempertahankan sifat aslinya.

 

Jenis-Jenis Campuran

Campuran digolongkan menjadi dua jenis, yaitu campuran homogen dan heterogen. Berikut masing-masing penjelasannya:

a. Campuran Homogen

Campuran homogen terjadi apabila seluruh materi penyusun campuran itu tidak dapat dibedakan lagi antara satu dengan yang lainnya. Tapi, sifat dari masing-masing materi penyusunnya masih dapat terlihat.

Contohnya, campuran air dengan susu bubuk cokelat. Saat kamu mencampurkan kedua zat tersebut, air dan susu bubuk cokelat telah bercampur menjadi cairan berwarna cokelat.

Akibatnya, kamu tidak bisa membedakan mana zat yang merupakan air dan susu. Tapi, sifat dari masing-masing zat itu masih tetap terlihat, yaitu sifat cair dari air dan sifat manis dan warna cokelat dari susu bubuk cokelat.

unsur, senyawa, campuran

 (sumber: beritagar.id)

b. Campuran Heterogen

Sementara itu, campuran heterogen terjadi apabila seluruh materi penyusun campuran itu beserta sifat-sifatnya masih dapat dibedakan satu dengan yang lainnya. Contohnya adalah campuran air dengan minyak goreng.


sumber: https://www.ruangguru.com/blog/fisika-kelas-7-perbedaan-unsur-senyawa-dan-campuran#:~:text=Unsur%20adalah%20zat%20yang%20tidak,unsur%2C%20atau%20unsur%20dengan%20senyawa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Itu Gunung Api Aktif, Gunung Api Istirahat dan Gunung Api Mati?

Perbesar Gunung api adalah jenis gunung yang memiliki aktivitas vulkanik. Foto: Pixabay.com Apa itu gunung api aktif, gunung api istirahat, dan gunung api mati? Ketiga jenis gunung api tersebut memiliki definisi yang berbeda-beda. Indonesia merupakan negara yang memiliki gunung api dengan jumlah yang tidak sedikit. Ada setidaknya 127 gunung api yang berada di wilayah Indonesia. Gunung api biasanya terbentuk akibat adanya pertemuan dua atau lebih lempeng bumi . Gunung api sendiri berkaitan erat dengan aktivitas vulkanisme. Definisi Gunung Api Secara sederhana, gunung api dapat diartikan sebagai jenis gunung yang dapat mengeluarkan cairan sangat panas yang terdapat di dalam bumi. Cairan panas tersebut disebut dengan magma. Dikutip dari buku Modul Laboratorium Kebencanaan di Wilayah Kawasan Rawan yang ditulis oleh Agus Khoirul Anam, S.ST, M.Kep, gunung api adalah gunung yang memiliki potensi mengeluarkan endapan magma akibat adanya dorongan gas yang bertekanan tinggi dari perut bumi. Dar...

Pengertian Getaran dalam Ilmu Fisika, Jenis, dan Rumusnya

  Pengertian Getaran Getaran dalam ilmu fisika merujuk pada gerakan bolak-balik suatu objek atau partikel dari posisi awalnya. Objek yang bergetar biasanya melewati posisi keseimbangan, kembali ke posisi semula, dan bergerak ke arah sebaliknya, menciptakan pola pergerakan berulang. Perbesar Jenis-Jenis Getaran dalam Ilmu Fisika Secara umum, terdapat dua jenis getaran yang dapat diklasifikasikan berdasarkan proses terjadinya getaran, yaitu getaran bebas dan getaran paksa. 1. Getaran Bebas Pertama, kita memiliki getaran bebas. Getaran bebas terjadi ketika suatu sistem mekanis dimulai dengan adanya gaya awal yang bekerja pada sistem tersebut, dan kemudian sistem dibiarkan untuk bergetar secara bebas. Getaran bebas ini cenderung menghasilkan frekuensi alami yang ditentukan oleh sifat dinamika dari distribusi massa dan kekuatan yang memicu getaran. Sebagai contoh, kita bisa membayangkan sebuah bandul yang ditarik ke samping dan kemudian dilepaskan. Bandul tersebut akan bergetar secara ...

Contoh Getaran Dalam Kehidupan Sehari Hari

  Di dalam Fisika ada fenomena yang bernama getaran, yang mana didefinisikan sebagai gerakan bolak-balik atau osilasi benda berhubungan dengan gaya yang berhubungan dengannya di dalam suatu interval waktu tertentu. Untuk lebih jelasnya, pelajari contoh getaran dalam kehidupan sehari hari di bawah ini: 1. Getaran Senar Gitar yang Dipetik Gitar sebagai alat musik memang diharapkan mengeluarkan suara dari senarnya yang dipetik. Saat dipetik, senar itu mengalami getaran. Getaran senar itu membuat udara yang ada dalam tabung gitar bergetar, juga menekan udara di sekitar dan membuat gelombang bunyi. Suara gitar yang dipetik terdengar sebab gelombang bunyi merambat ke segala arah, sampai telinga. Tinggi rendah suara gitar tergantung panjang senarnya yang bisa diubah dengan mengubah posisi fret yang ditekan. Saat dipetik, dawai ini akan bergerak bolak-balik dan menghasilkan gelombang. Makin tinggi posisi fret ditekan atau makin mendekati tabung resonansi di gitar akustik, maka makin pendek...