Zat Makanan Yang Berfungsi Sebagai Sumber Energi
Apabila terdapat pertanyaan mengenai “zat makanan apa yang memiliki fungsi sebagai sumber energi supaya tubuh dapat kuat dalam melakukan aktivitas sehari-hari”, maka jawabannya adalah zat karbohidrat, protein, dan lemak. Yap, tiga jenis zat makanan tersebut berperan penting supaya tubuh tidak selalu merasa lelah ketika beraktivitas. Nah, berikut ini adalah uraian mengenai tiga zat makanan sebagai sumber energi tubuh!
1. Karbohidrat
Karbohidrat menjadi salah satu zat yang terkandung di dalam makanan dan berfungsi sebagai sumber energi bagi tubuh. Karbohidrat merupakan suatu kelompok senyawa dapat dapat melewati proses hidrolisis (pemecahan senyawa kimia melalui penambahan air) menjadi polisakarida, aldehid, dan keton. Apabila di dalam tumbuhan, karbohidrat akan berupa amilum atau pati. Pati tersebut adalah polimer yang dibentuk dari glukosa jenis monomer, yang apabila dihubungkan dengan rantai maka mirip dengan maltosa, misalnya amilosa dan amilopektin. Jika dilarutkan dengan iodin, amilosa biasanya akan berwarna biru, sementara amilopektin akan berwarna merah ungu. Singkatnya, karbohidrat adalah suatu jenis zat yang terkandung di dalam makanan, baik itu masih dalam bentuk mentah maupun sudah matang.
Keberadaan karbohidrat tentu saja memberikan peran penting dalam kehidupan sehari-hari, sebab menjadi salah satu sumber energi baik itu kepada manusia maupun hewan yang mengkonsumsinya. Karbohidrat memiliki beberapa unsur, antara lain karbon, hidrogen (H), dan oksigen (O). Pada manusia dengan kondisi tinggi karbohidrat alias dalam keadaan tidak kelaparan, konsentrasi glukosa menjadi bertambah fungsinya.
Jenis-Jenis Karbohidrat
a) Monosakarida (Gula Sederhana)
Monosakarida adalah suatu senyawa yang memiliki kandungan enam atau lima buah atom karbon. Jenis karbohidrat yang satu ini tidak dapat terhidrolisis menjadi lebih sederhana lagi, tetapi justru menghasilkan hidrolisis dari tiga golongan lainnya. Senyawa dalam monosakarida ini tidak berwarna, mempunyai rasa manis, berbentuk kristal, dan dapat larut di dalam air.
Salah jenis monosakarida yang penting untuk tubuh adalah glukosa alias gula yang mana memiliki enam atom karbon. Glukosa ini memiliki rumus kimia C Glukosa yang menjadi jenis karbohidrat paling umum sekaligus senyawa organik yang paling banyak ditemui di alam.
b) Oligosakarida
Yakni suatu senyawa yang berisikan dua atau lebih dari gula sederhana yang kemudian dihubungkan oleh pembentukan asetal. Pembentukan asetal ini terjadi antara gugus aldehid (keton) dengan gugus hidroksil. Jika terdapat dua gula sederhana kemudian digabungkan maka akan menjadi disakarida, sementara jika tiga gula digabungkan maka akan menjadi trisakarida. Nah, ikatan penghubung gabungan gula tersebut dinamakan glikosida.
Ikatan glikosida dapat melalui proses hidrolisis oleh asam encer supaya dapat menghasilkan komponen monosakarida. Disakarida yang terdapat di alam misalnya sukrosa, laktosa, dan maltosa.
c) Polisakarida
Yakni senyawa yang terdiri atas banyak ikatan gula sederhana dan kemudian dihubungkan dalam ikatan glikosida Polisakarida ini meliputi adanya selulosa, pati, dan dekstrin, yakni substansi utama yang tidak dapat larut di dalam air dan tidak mempunyai rasa.
Ciri-Ciri Karbohidrat
- Terdiri atas unsur C, H, dan O dengan perbandingan 1 atom C, 2 atom H, dan 1 atom O.
- Biasanya terdapat pada tumbuhan dan binatang yang berperan sebagai struktural dan metabolik.
- Karbohidrat pada tumbuhan biasanya digunakan untuk proses fotosintesis, yakni CO2 + H2O dan menghasilkan amilum atau selulosa.
- Karbohidrat tidak dapat dihasilkan oleh binatang.
- Melalui proses metabolisme, karbohidrat dapat menjadi zat utama sebagai sumber energi dan cadangan energi.
Contoh Karbohidrat
a) Sukrosa
Tumbuhan yang terdapat karbohidrat sukrosa adalah tebu, nanas, dan aprikot. Sayangnya, keberadaan jenis karbohidrat yang satu ini apabila dikonsumsi secara berlebihan justru akan merusak kesehatan gigi. Tidak hanya itu saja, mengkonsumsi sukrosa tanpa adanya kontrol juga akan berhubungan dengan sindrom metabolik sehingga menyebabkan diabetes mellitus.
b) Maltosa
Biasanya disebut juga dengan gula malt, yang mana berisikan dua molekul glukosa yang bergabung. Biasanya, maltosa akan melalui proses hidrolisis oleh maltase di dalam usus.
c) Laktosa
Biasanya disebut dengan gula susus sebab banyak ditemukan dalam susu. Laktosa adalah molekul gula besar yang terdiri dari dua molekul gula yang lebih kecil, yakni glukosa dan galaktosa. Sama halnya dengan maltosa, zat karbohidrat ini juga melalui hidrolisis di usus.
Sumber Karbohidrat Dalam Bentuk Makanan
- Jagung
Selain nasi, jagung juga kerap dijadikan sebagai sumber karbohidrat bagi tubuh, terutama di daerah Madura dan Nusa Tenggara Timur. Makanan jagung ini biasanya diolah dengan cara direbus dan memiliki kandungan asam folat serta serat yang baik bagi tubuh.
- Ubi
Mirip dengan singkong, ubi juga merupakan akar tanaman yang ternyata memiliki kandungan karbohidrat dalam jumlah banyak. Pada ubi berwarna oren, mengandung beta karoten yang dapat berperan sebagai vitamin A sekaligus mencegah kanker. Sementara pada ubi berwarna ungu yang biasanya dijadikan sebagai pewarna makanan ini ternyata juga baik dalam mencegah penyumbatan darah dan memiliki kandungan antioksidan. Ubi biasanya akan diolah dengan berbagai cara, misalnya dikukus, digoreng, atau bahkan dibuat sebagai kue.
- Oat
Oat ini sebenarnya berasal dari gandum dan berperan penting untuk menurunkan kolesterol tubuh. Biasanya, oat akan diseduh atau direbus hingga menyerupai bubur. Namun, Grameds juga dapat menambahkannya ke dalam kue atau roti.
- Kentang
Kentang mengandung karbohidrat dengan kalori rendah sehingga cocok untuk program diet. Cara mengolahnya juga beragam, misalnya digoreng, dibakar, direbus, dan ditumbuk. Ketika pelaksanaan program diet, biasanya kentang akan disajikan dengan sayur dan lauk pendamping.
Fungsi Karbohidrat Bagi Tubuh
- Sebagai penyeimbang asam dan basa di dalam tubuh.
- Sebagai unsur utama dalam proses metabolisme.
- Dapat mencegah terjadinya ketidaksempurnaan proses oksidasi lemak.
- Sebagai pemasok energi tubuh.
- Membantu memperlancar proses pencernaan.
- Sebagai unsur utama dalam mengoptimalkan kerja protein.
- Memberikan efek kenyang sebab memiliki kandungan selulosa.
- Mencegah terbentuknya proses ketosis.
- Membantu penyerapan kalsium.
- Pembentuk senyawa lainnya, misalnya asam lemak dan asam amino.
- Sebagai komponen penyusun gel dalam inti sel.
2. Protein
Protein adalah senyawa makromolekul polipeptida yang tersusun dari sejumlah asam amino yang kemudian dihubungkan dengan ikatan peptida. Senyawa protein dapat ditemukan pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Protein lebih mirip dengan substansi organik lainnya misalnya lemak dan karbohidrat, tetapi protein lebih memiliki kandungan nitrogen, fosfor, dan besi.
Klasifikasi Protein
Apabila didasarkan pada struktur molekulnya, protein dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yakni:
a) Protein Globular
Yakni protein yang berbentuk bulat atau elips dengan adanya rantai polipeptida berlipat.
b) Protein Fiber
Yakni protein yang berbentuk serat atau serabut dengan adanya rantai polipeptida memanjang pada satu sumbu.
Sumber Protein
Pada dasarnya, sumber protein yang berguna sebagai sumber energi manusia ini dapat digolongkan menjadi 2 macam, yakni sumber protein konvensional dan non-konvensional.
a) Protein Konvensional
Protein konvensional adalah sumber protein yang berupa hasil pertanian dan peternakan pangan, serta produk-produk hasil olahannya. Berdasarkan sifatnya, sumber protein ini dapat dibagi lagi menjadi golongan yakni protein nabati dan protein hewani.
- Protein nabati
Yakni protein yang berasal dari bahan nabati alias hasil tanaman, terutama biji-bijian dan kacang-kacangan. Sementara itu, sayuran dan buah-buahan tidak memberikan kontribusi protein dalam jumlah yang cukup.
- Protein Hewani
Yakni protein yang berasal dari hasil hewani, misalnya daging (baik itu sapi, ayam, kambing, dan kerbau), telur ayam, telur bebek, susu sapi, dan hasil perikanan (baik itu ikan, kerang, udang, kepiting, dan lainnya).
Protein hewani ini disebut-sebut sebagai jenis protein yang memiliki mutu tinggi, sebab mengandung asam amino esensial yang lengkap. Tidak hanya itu saja, protein hewani juga memiliki daya cerna yang tinggi sehingga jumlah yang diserap oleh tubuh juga akan tinggi.
b) Protein Non-Konvensional
Merupakan sumber protein baru yang akhir-akhir ini tengah dikembangkan melalui teknologi berstandar tinggi, guna menutupi kebutuhan penduduk dunia akan protein. Sumber protein ini biasanya berasal dari mikroba (baik itu bakteri, khamir, atau kapang) dan dikenal sebagai protein sel tunggal. Sayangnya, hingga sekarang ini produknya belum berkembang sebagai bahan pangan untuk dikonsumsi.
Fungsi Protein
- Membantu proses pertumbuhan sel-sel tubuh, terutama pada anak-anak dan remaja.
- Membantu kerja tubuh dalam menetralkan zat-zat asing yang masuk ke dalam tubuh.
- Mengatur metabolisme tubuh.
- Sebagai asupan utama, terutama bagi mereka yang tengah diet rendah gula.
- Menjaga keseimbangan antara asam basa dan cairan dalam tubuh.
- Berperan penting dalam menjaga stabilitas pH cairan tubuh.
- Bahan utama dalam sintesis substansi, misalnya hormon, zat antibodi, dan lain-lain.
Ciri-Ciri Protein
- Memiliki susunan kimia yang khas, sebab berupa senyawa murni.
- Memiliki bobot molekul yang khas.
- Memiliki urutan asam amino yang khas, terinci dalam genetik.
Kebutuhan Protein Bagi Tubuh
Kebutuhan tubuh manusia akan protein dapat dihitung dengan mengetahui jumlah nitrogen yang hilang. Apabila seseorang mengkonsumsi makanan tanpa protein, maka nitrogen yang ada di dalam tubuh akan keluar. Maka dari itu, jumlah protein yang terbuang maka akan mewakili jumlah nitrogen. Nitrogen ini biasanya akan keluar bersama urine, dengan rata-rata 16 mg/kg berat badan dan feses 12 mg/kg berat badan.
3. Lemak
Lemak adalah suatu molekul yang terdiri dari oksigen, hidrogen, karbon, dan terkadang ada juga nitrogen serta fosforus. Lemak dapat juga disebut sebagai sumber energi yang dipadatkan. Manusia tentu saja mempunyai kadar lemak yang seimbang sebagai cadangan energi tetap. Namun, apabila lemak dalam tubuh memiliki jumlah yang melebihi batas normal, justru akan menyebabkan tubuh menjadi obesitas dan pada akhirnya akan menimbulkan berbagai macam jenis penyakit kronis. Maka dari itu, kadar lemak berlebih yang ada di dalam darah, harus dihilangkan dengan cara olahraga dan diet.
Molekul yang terdapat di dalam lemak ada 4 bagian, yakni 1 molekul gliserol dan 3 molekul asam lemak. Dalam asam lemak terdapat rantai hidrokarbon dan gugus karboksil.
Klasifikasi Lemak
Berdasarkan komposisi kimia, lemak dalam tubuh dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis, yakni:
a) Lemak Jenuh
Berupa ikatan moietas asam lemak dalam suatu ikatan tunggal. Misalnya, asam palmitat dan asam stearat yang biasanya dapat ditemukan di dalam gajih atau lemak hewan.
b) Lemak Tak Jenuh Tunggal
Jenis lemak ini mengandung satu ikatan rangkap. Misalnya asam oleat yang biasanya ditemukan dalam minyak zaitun.
c) Lemak Tak Jenuh Ganda
Yang jenis lemak yang mengandung lebih dari satu ikatan rangkap. Misalnya asam linoleat yang biasanya ditemukan dalam minyak biji-bijian, minyak kedelai, dan minyak jagung.
Fungsi Lemak
- Sebagai sumber energi. Terutama pada lemak dioksidasi, yang mana dapat juga berguna untuk mempertahankan suhu tubuh.
- Membangun jaringan tubuh, yakni dengan sebagian lemak yang masuk ke dalam sel-sel tubuh.
- Pelindung organ tubuh. Sekitar 45% lemak berada di rongga perut dan melindungi organ-organ tersebut dari benturan atau bahaya dari luar tubuh.
- Mencegah kehilangan panas dari dalam tubuh.
- Mencegah timbulnya rasa lapar, terutama ketika sehabis makan.
- Membantu penyerapan dari dalam usus, sebab biasanya terkandung vitamin-vitamin yang larut lemak.
- Menghemat protein, terutama ketika tubuh dalam kondisi sakit.
- Sebagai pelumas dalam proses pencernaan.
Sumber Lemak
a) Lemak Hewan
Meliputi gajih dari berbagai hewan, misalnya sapi, kambing, dan ayam. Gajih ini juga biasanya terdapat di ternak unggas, misalnya telur, susu, dan produk olahan lainnya. Jaringan ikan berdaging warna gelap contohnya ikan sarden, salmon juga mengandung lemak hewan.
b) Lemak Nabati
Meliputi minyak zaitun, minyak kelapa, minyak jagung, minyak sawit, dan lain-lain. Semua lemak nabati tersebut mengandung sterol nabati yang tidak mudah untuk diserap oleh usus, tetapi bukan kolesterol.
sumber: https://www.gramedia.com/literasi/zat-makanan-sebagai-sumber-energi/
Komentar
Posting Komentar